Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

apa Pahlawan Indonesia?

Dalam rangka memenuhi janji pada diri sendiri untuk memposting tulisan kepahlawanan di grup Batang Datu, dalam note kali ini saya ingin membahas dua pahlawan versi endonesyah dari sisi ekonomi dan politik. Sisi ini saya ambil karna politik dan ekonomi adalah dua sisi mata uang pada koin bernama negara. Kisruh politik akan mempengaruhi kondisi perekonomian, sementara kondisi perekonomian juga dipengaruhi konstelasi politik. Dari sisi ekonomi, saya akan mengangkat TKI. Mereka dianugerahi sebutan Pahlawan Devisa karna sumbangan terhadap perekonomian negara tidaklah kecil. Data BI menyebutkan remitansi 2004 mencapai US$1,5 miliar lalu  naik drastis menjadi US$5,5 miliar pada 2005. Pada 2006 data remitansi sebesar US$5,7 miliar dan 2007 sebesar US$6 miliar atau naik 7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara menurut data remitansi   Bank Dunia pada 2010 , pengiriman uang ke dan dari Indonesia mencapai US$7 miliar atau sekitar Rp63 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding data remitans

Kita pulang Nak, ayah mau cerita...

Kutunjukkan padamu Nak, sebuah desa tempat awal segala asa. Di sini Nak, tak perlu kau nyalakan alarm, sudah ada kokok ayam. Dulu ayah bahkan disiram bila tak bangkit saat muazzin membangunkan alam. Kuperlihatkan padamu Nak, tentang pematang panjang membentang, di mewah kami punya sawah. Di sana dulu ayah dan pamanmu bermain tanpa jemu, berlepas baju tak peduli lumpur dan panu. Di sana dulu ayah dan pamanmu diberi ilmu, bercocok tanam dan meramu, membedakan rumput, gulma hingga tanaman jamu. Kutunjukkan padamu Nak, otot kendur kakekmu yang dulu bekerja bak baja, tak pernah didiamkan hanya agar ayah dan pamanmu cukup makan. Kutunjukkan padamu Nak, nenekmu yang kini berkerut luka berdaki, membenamkan kecantikannya pada tanah sedalam kaki hanya agar ayah dan pamanmu bisa tetap bersuka hati sepanjang hari. Kuceritakan padamu Nak, tentang kakek yg bertempur dgn lumpur, tentang nenek yg tetap bersyukur bahkan saat tersungkur, tentang mereka berdua yang berdarah parah tapi tak

Untuk Sahabat, kisah sekelebat jabat

Yos gundah. Dia sudah coba segala posisi, dari berdiri tegak, nungging bahkan rebah, tetap resah. Mungkin ini bukan masalah posisi tapi masalah tempat, pikirnya pasrah. Baiklah, Yos pindah. Melamun di pohon bahkan samping bak sampah, perasaannya tak berubah, tetap serba salah. Apa yang jadi masalah? Well, ini adalah soal jiwa. Perasaan anak muda dimabuk asmara. Ini adalah permasalahan tanpa hitung logika, permasalahan yang sanggup membuat Nero membakar Roma, permasalahan yang sanggup membuat KD meninggalkan Anangnya. Ya, Yos sedang jatuh cinta. Kok sampe segitunya? Maaf, ini masalah Cinta Bro,, dan untuk  Yos, cinta itu spektakuler, bukan sekedar program ekstra kurikuler. Biasa aj kaleeee, tiap orang pernah kok jatuh cinta!!! Sekali lagi maaf Bro, untuk Yos masalah cinta bukan masalah biasa. Gini aja deh biar gampang mahaminnya, kita kenali Yos lebih tajam, aktual dan terpercaya. Secara fisik, Yos tu ga bisa dibandingin ma lukisan Monalisa, jauh banget! Warna ga meriah, muka