Langsung ke konten utama

Untuk Sahabat, kisah sekelebat jabat

Yos gundah. Dia sudah coba segala posisi, dari berdiri tegak, nungging bahkan rebah, tetap resah. Mungkin ini bukan masalah posisi tapi masalah tempat, pikirnya pasrah. Baiklah, Yos pindah. Melamun di pohon bahkan samping bak sampah, perasaannya tak berubah, tetap serba salah. Apa yang jadi masalah?
Well, ini adalah soal jiwa. Perasaan anak muda dimabuk asmara. Ini adalah permasalahan tanpa hitung logika, permasalahan yang sanggup membuat Nero membakar Roma, permasalahan yang sanggup membuat KD meninggalkan Anangnya. Ya, Yos sedang jatuh cinta. Kok sampe segitunya? Maaf, ini masalah Cinta Bro,, dan untuk  Yos, cinta itu spektakuler, bukan sekedar program ekstra kurikuler. Biasa aj kaleeee, tiap orang pernah kok jatuh cinta!!! Sekali lagi maaf Bro, untuk Yos masalah cinta bukan masalah biasa. Gini aja deh biar gampang mahaminnya, kita kenali Yos lebih tajam, aktual dan terpercaya.

Secara fisik, Yos tu ga bisa dibandingin ma lukisan Monalisa, jauh banget! Warna ga meriah, muka ga cerah, dan tampilan ga wahh, Buset dah! Pokoknya dibilang cakep ya nggak, dibilang jelek ya bisa. Gitu deh.. Terkait dengan gambaran fisik tersebut, pernah ada kejadian begini. Jadi ceritanya si Yos bertamu ke rumah kerabat yang lama tak dikunjungi. Mereka ngobrol di ruang makan. Lagi asik bernostalgia, datanglah anak si empunya rumah dengan membawa piring.
Si anak berkata kepada si Yos "makan Mas.."
Yos jawab "Terima kasih, saya sudah kok tadi di kampus"
Si anak bingung dan berkata lagi "yeeeee, siapa yang nawarin??? saya minta siapin!"
Yos kaget, untung si empunya rumah tanggap beraksi dan mengkonfirmasi pada anaknya "Kamu ga boleh gitu dong sama tamu, ga sopan!"
"ooooh tamu, saya pikir calon pembantu" jawab si anak malu-malu
dia ga tau Yos lebih malu... Kesian ya, hehehe...

Dari cerita di atas kita bisa simpulin bahwa tampang Yos emang ga jelas. Senyum termanisnya bahkan bisa disangka ekspresi memelas. Tapi memang Tuhan Maha Adil, manusia diciptakan tidak semuanya kerdil. Dibalik bencana tampang yang ga asik, Yos punya banyak hal baik. Dia seorang setia kawan yang paling bisa diandalkan. Dia type orang yang rela kehilangan tangan untuk memberi kamu pegangan. Saat dunia berkata kamu adalah sampah, berpalinglah ke belakang dan disana akan ada Ball yang membelamu dengan gagah. Saat dunia meninggalkanmu, maka Yos akan tegak disampingmu. Yos adalah teman, sebenar-benarnya teman.

Dan saat ini Yos sedang gundah. Sudah sebulan ini sikap pacarnya berubah. Dingin, dan susah dihubungin.
Sebentar,,, Yos bisa punya pacar juga??? Bisa dong. Karna memang tidak semua wanita melihat laki-laki dari fisik dan tampangnya, ada juga yang melihatnya dari harta aj, hahahaha.. bertangung jawab dan setia kadang bisa lebih mempesona. Dan Yos punya itu semua.
Perubahan pacarnya Yos tu jelas banget terasa. Sikapnya tak lagi mesra, bicara irit kata, agenda ketemuan pun dipangkas jadwalnya. Puncaknya, barusan diterima Yos lewat SMS yang datang tepat jam tiga. Tadi malam, saat dia begadang menuliskan puisi buat sang juwita. SMSnya singkat, padat tapi melukai dengan cepat dan tepat. Isinya "maaf, aq bkn wnta yg tpt utkmu. Msh bnyk cw lain yg pnts & lbh baik drku. Yg trbaik bg kta adlh jalan msg2, kt pts aj"

Kurang ajar banget tu cewe ya, udah mutusin lewat SMS, nulisnya ngirit pula kaya jaman telegram tahun 83. Ga bisa modalan dikit apa?! Tapi SMS pendek itu udah cukup bikin Yos shock, tertohok bak petinju kena stroke. Perutnya mulas, dingin, pedih tiba-tiba. Hatinya seketika robek menganga, menampakkan luka, tak berdarah, tapi tercabik parah. Puisi yang baru setengah jadi diremas, Yos terkulai lemas. Apa salahku tanya Yos .. Tiba-tiba SMS dari nomor yang sama kembali masuk, Yos sumringah, berharap itu adalah SMS konfirmasi yang mengatakan bahwa SMS sebelumnya cuma lelucon, SMS salah kirim untuk badak di Ujung Kulon. Yos buka, Yos baca, Yos kecewa. Isinya "td lupa, diktat ma mklh Sjrh Indo I balikin ya, bawain bsk pas kul Eropa" Ya ampuuuuuun, bener-bener ni cewe..

Yos juga manusia, yang punya perasaan dan takut ular naga. Untuk masalah ini dia harus curhat, bila terus dipendam tak akan sehat. Satu-satunya sahabat yang tepat adalah Dys, pakar cewematika dan praktisi mesumologi. Seharian mereka habiskan waktu berdua. Yos tumpahkan keluh kesahnya, marah, bingung, sekaligus tak berdaya. Yos bahkan cerita tentang jaket bersulam nama mereka berdua yang dia beri buat cewenya sebagai tanda cinta. Dys hanya mendengarkan, menunggu emosi sang korban sampai habis terlampiaskan.

Akhirnya Yos bertanya "gimana menurut kamu?"
Dys jawab "Siapapun cowo itu, dia ga pantas kamu cintai..."
"YA IYA LAAAAAAAH! Siapa juga yang mau ma laki, BEGOOOOO?" Sembur Yos
"Sori, salah, tadi lagi bayangin Ridho Rhoma" Dys berkata lagi "Pilihan ditangan kamu  Yos, mo tegak bediri ato dikalahin dua kali? Dia udah ninggalin kamu buat cowo laen, dan cewe kaya gitu ga pantes ditangisin, ga mutu! Siapapun tu cowo, bukan hal penting. Tapi yang jelas, cewe ga setia tu ga bisa diharepin. Tu cowo ga salah, cewe lu aja yang terlalu murah. Jatuh itu sakit kawan, tapi jatuh bukan brarti terkubur. Eh, betewe, lu udah liat klip Kerinduannya Ridho Rhoma belum?"
"ggggrrrrrrrrrhhhhh, SABODO!!!!!" Yos kabur.

5 menit setelah Ball pergi, ada SMS masuk ke hape Dys. SMS dari nomor yang sebelumnya telah menghancurkan  Yos. Dari Tyra, ngajak ketemuan. Dia langsung terbayang hangatnya pagut dan pergumulan tadi malam, dibelakang sekre kampus yang temaram, beralas jaket dengan tulisan bersulam "Yos luv Tyra"




to: Yos
Cinta dan Persahabatan kadang sama kejam
Tapi dengan caranya sendiri, juga mendewasakan.
Terima kasih teman...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

gerhana

seperti gerhana kini, berjelaga di sini purnama sepotong, penuh dengan kosong tahukah kamu, di sini angin dingin kejam diburunya lilin tengah malam, dikunyahnya hingga padam ditinggalnya dengan gigil cekam disisakannyai api, tapi tanpa sekam dan apa yang bisa kunyala selain gila? karna kau, jauh di sana... (Jogja 16 Juni saat gerhana di atap kos)

Hangat Sederhana Tanpa Pura-pura

Ada beberapa rasa yang tak berlogika, rasa yang mungkin saja tak terpahami bahkan oleh pengidapnya. Seperti cinta seorang gadis pada laki-laki yang membuatnya menangis padahal di luar sana banyak yang memohon untuk membuatnya bahagia. Atau cinta pada rokok padahal ancaman kanker tak kurang berjuta untuknya. Atau,,, benci pada kondom padahal tiada kuranglah karet tipis itu gunanya. Setiap kita, mungkin punya rasa itu, entah pada apa. Saya, jatuh pada rasa hangat sederhana yang tanpa pura-pura. Apapun yang berkaitan dengan rasa tersebut, saya ikut. Barusan, saya menemukannya. Menemukan hangat sederhana yang tanpa pura-pura, dan saya ikut. Begini ceritanya. Seberang hotel tempat saya menginap ada warung kopi 24 jam. Bosan di kamar, iseng menyeberang. Ini adalah warung dengan kultur melayu, jenis yang digambarkan Andrea Hirata dalam novelnya. Ada papan catur, kopi hitam yang dipesan sepanas mungkin, pisang goreng yang sudah digoreng dua kali, obrolan seperti udara yang tidak terla

Sekedar Bertanya

Kemarin Senin mengikuti lagi upacara bendera,ritual  yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah saya suka. Kenapa tetep ikut kalo ga suka? Karna saya percaya, sesuatu yang tidak kau suka belum tentu tidak punya guna. Kondom contohnya.  Dan di upacara tersebut, saya melihat peristiwa yang tidak asing. Kita semua pasti pernah mengalami atau melihatnya sendiri, siswa disuruh memotong merapikan rambut. Wajar, dan tidak ada yang salah dengan anjuran tersebut. Hanya kemudian, itu menimbulkan banyak pertanyaan bagi saya. Kenapa siswa harus berambut pendek? Apa dasarnya siswa harus berambut pendek? Apa tujuan dan gunanya siswa berambut pendek? Jujur, sampai sekarang saya belum pernah menemukan literatur atau referensi yang bisa menunjukkan bukti ilmiah bahwa ada hubungan antara rambut pendek dengan kecerdasan siswa. Lalu bila tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan, kenapa hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan itu justru menjadi perhatian? Mungkin ada yang akan menjawab bahwa